Rabu, 10 Februari 2010



cinta yang tak pasti

mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg mnykiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti





Cinta Sejati



10 TAHUN SUDAH …

Ku tatap matamu ketika bertemu
Ku temui warna-warni masa depanku di sana
Sejak saat itu aku tahu bahwa hanya kau yang terindah
Ku katakan cinta meski belum semuanya jelas

Saat itu kau tersenyum
Telah kau sambut perasaan ini
Dan gelap malamku telah kau terangi
Kini pagi kian sejuk dengan suaramu
Tiap hembusan nafas bisa kurasakan detak hatiku
Ada kamu di sana
Sungguh aku memujamu

Ku tuangkan semuanya dalam lagu dan puisi
sampai kapanpun kisahnya takkan pernah berubah

Datanglah hari yang ku takutkan
Ketika cinta ini diuji dan keyakinan kita goyah
Aku terperangkap di dunia lain
Dunia yang tak pernah ku tahu apakah hitam atau putih
Ku jalani hari-hari disana dan akupun berubah
Aku butuh kamu saat itu
Namun aku ragu
Apakah cinta kita tetap kau pegang teguh
Atau telah sirna sejak aku bukan diriku
Kucari jawaban itu
Keyakinanku pun kian menipis
Kita berpisah…mungkin itu jalan yang terbaik

Waktu demi waktu
Semua itu menyadarkanku akan betapa kau begitu berarti
Bagai air yang tak mungkin bumi hidup tanpanya
Atau pohon yang memberi kita udara
Aku butuh kamu

Ku coba raih lagi cinta itu
Namun cerita indah sulit sekali tertulis untuk kedua kali
Begitu banyak rintangan yang datang atau pergi meninggalkan galau di hati
Kadang aku duduk menanti di ujung fajar
Kau malah bergandengan tangan menatap senja
Lalu kau mencariku di pagi buta
Kau harap fajar masih menunggu
Aku malah memeluk bayangan lain sesaat sebelum kau tiba

Dan akhirnya kita bisa bertemu disaat mathari mulai terbenam
Aku diam tak tahu harus berkata apa
Kau pasti berharap aku akan mengatakannya lagi
Sebait puisi yang hilang
Namun aku bukanlah aku
Aku sadari siapa diriku kini
Aku telah terjebak pada jaln yang menyesatkan
Yang tak mungkin kau berada bersamaku

Seribu pertanyaan telah ku tinggalkan
Ketika sang surya datang menyapa aku telah pergi
Aku hanya memberimu beberapa detik setiap tehunnya
Tak sebanding dengan apa yang kutinggalkan

Terlambat…
Pada akhirnya kau telah memilih jalanmu
Saat semua masa laluku telah aku tinggalkan
Sekedar ingin ku meraihmu lagi
Ku cari persimpangan hati kita namun tak pernah ku temui
Akupun berlabuh pada samudra yang lain

10 tahun sudah
Cerita kita tetap selalu indah
Karena apapun yang terjadi adalah hal yang tak mungkin aku lupakan

10 tahun sudah
Kini kamu hadir kembali
Hadir sebagi seseorang yang pernah dan selalu ku cintai
Aku cukup bahagia bisa mendengar lagi suaramu
Meski kini kau telah memakai cincin yang lain
Arti hadirmu tak hanya mewarnai lembaran cinta
Kau telah mengubah hidupku menjadi lebih berarti
Dan jika suatu hari aku telah berada pada puncak cita-citaku
Semua itu karena Tuhan telah menghadirkanmu



Ratapan dalam Duka

Tak akan lagi aku sanggup
Mengepak saya mengitari bumi
Menyibak kabut di pagi
Sungguh aku tak akan sanggup
Walau hanya memandang dunia

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dirangka sayapku yang patah
Melawan badai tadi siang

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dihati yang tersayat oleh rasa
Melawan benci diruang cinta

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dijantung yang tertusuk duri
Hingga aku tiada tersadar lagi
Bahwa aku telah mati

Kupersembahkan puisi ini kepada Dia yang mengajarai aku tentang cinta
Yang mengajari akau tentang kebencian
Yang mengajariku tentang arti hidup




Kegagalan Bukan Akhir dari Perjalanan

Perjalanan manusia penuh dengan lika-liku
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu

Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana

Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati

Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan
Bagi seorang yg berfikir bahwa hidup adalah ujian

Jadilah hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan
Tataplah masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap jalan pengorbanan.





Rabu, 03 Februari 2010

Daftar Mailing List
Kirim Email ke Teman
Kirim Komentar Ke Fans

Taufik Hidayat
Taufik
Taufik Hidayat
Laki-Laki
Islam
Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981


Biografi :

Taufik Hidayat populer sebagai seorang atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil memboyong sejumlah piala kaliber dunia. Pada Olimpiade Athena 2004, dirinya berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan.

Selain itu, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981 ini juga menyandang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). Enam kali menjuarai Indonesia Terbuka yaitu tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Ditabah lagi menjurai Piala Thomas (2000, 2002, 2004 dan 2006) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003 dan 2005).

Pada sisi selebritisnya, ayah dari Natarina Alika Hidayat ini saat muda dikenal sebagai pria playboy yang kerap berganti pacar. Sebut saja artis Nola AB Theere, Deswita Maharani, Linda Rahman dan sebelum kemudian menikah dengan Army Dianti Gumelar, putri mantan menteri perhubungan dan ketua KONI, Agum Gumelar.

Bahkan seorang perempuan bernama Fanny mengaku telah melahirkan anak dari hubungannya dengan Taufik saat masih sekolah dahulu. Bayi yang diperkirakan hubungan mereka berdua itu diberi nama Excel Revian Agachie.


Arsip Berita Foto:

Foto Galeri:
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat

Kamis, 28 Januari 2010

Mark Feehily 'Westlife' Akui Dirinya Gay!

Jum'at, 19 Agustus 2005 19:14
Kapanlagi.com - Para personil Westlife memang sudah hampir tidak pernah tampak lagi di depan publik. Namun beberapa waktu lalu, kemunculan seorang personilnya benar-benar membuat heboh. Mark Feehily mengakui di depan media bahwa dirinya adalah gay!

Penyanyi asal Inggris itu mengatakan bahwa inilah saat yang tepat baginya untuk mengatakan hal yang sesungguhnya terjadi. Sebagaimana dikutip oleh suratkabar the Sun dalam situs iol.com, Feehily mengatakan kalau dirinya merasa bangga sebagai gay, dia juga tidak meminta simpati siapapun atau dijadikan sebagai contoh bagi siapapun juga.

Selebritis musik pop berusia 25 tahun itu juga tidak pernah merasa khawatir akan reaksi masyarakat terhadap perilaku seksualnya itu, karena dia sudah cukup bahagia menjadi dirinya sendiri.

“Teman-teman dekat dan keluarga saya, orang-orang yang saya cintai, sudah memberikan dorongan yang luar biasa bagi saya. Dan itulah hal yang terpenting” ujar Feehily.

Menurut kabar yang beredar, selebritis kelahiran Sligo itu sudah lama menjalin hubungan asmara dengan penyanyi Kevin McDaid, pria berusia 21 tahun yang menjadi salah satu personil boyband bernama ‘V’. Bahkan semua anggota Westlife pun juga sangat mendukung keputusan Feehily tersebut. (iol/dni)

Minggu, 24 Januari 2010

Westlife adalah sebuah grup musik dari Irlandia yang beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily. Satu anggota lainnya, Bryan McFadden, keluar pada 9 Maret 2004 agar dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk kehidupan keluarganya dengan mantan anggota Atomic Kitten, Kerry Katona, meski mereka kemudian berpisah dan dia mengganti ejaan nama depannya menjadi 'Brian'.

Band ini terbukti sukses di Irlandia dan Britania Raya, dengan keberhasilannya mencetak 13 single nomor satu antara tahun 1999 dan 2005, antara lain:

  • "Swear It Again" (1999)
  • "If I Let You Go" (1999)
  • "Flying Without Wings", dengan BoA (dimuat di lagu tema film Pokémon 2000) (1999)
  • "I Have A Dream"/"Seasons In The Sun" (cover dari ABBA dan Terry Jacks) (1999)
  • "Fool Again" (2000)
  • "Against All Odds (Take A Look At Me Now)" (duet dengan Mariah Carey) (cover dari Phil Collins) (2000)
  • "My Love" (2000)
  • "Uptown Girl" (cover dari Billy Joel) (2001)
  • "Queen Of My Heart" (2001)
  • "World of Our Own" (2002)
  • "Unbreakable" (2002)
  • "Mandy" (cover dari Barry Manilow) (2003)
  • "You Raise Me Up" (2005)

Tidak semua single yang mereka buat mencapai peringkat pertama di tangga lagu Britania Raya:

  • "What Makes a Man" (2000) #2
  • "Bop Bop Baby" (2002) #5
  • "Tonight/Miss You Nights" (2003) #3
  • "Hey Whatever" (2003) #4
  • "Obvious" (2004) #3

Westlife juga empat kali berturut-turut memenangkan penghargaan "Record of the Year" ITV dengan single mereka "Flying Without Wings", "My Love", "Mandy", dan "You Raise Me Up".

Westlife tidak berhasil menembus industri permusikan di Amerika Serikat, walaupun single perdana mereka, "Swear it Again", pada waktu itu cukup populer di radio dan MTV AS. Pada acara MTV TRL, video klip "Swear it Again" pernah diminta beberapa kali, dan masuk pada chart "hot 100" di salah satu majalah di AS (Billboard Magazine) edisi musim panas di urutan ke-20.

Hingga kini mereka belum berhasil meraih kesuksesan serupa di AS. Album debut mereka gagal setelah dirilis pada 2000 dan itulah satu-satunya album mereka yang dirilis di sana. Hal tersebut tidak berarti tidak ada perkembangan fans Westlife di sana. Band ini juga sangat terkenal di Asia, Eropa, Australia, dan beberapa negara di Amerika selain AS.

Seperti boyband lainnya, album-album mereka ditujukan kepada para remaja perempuan, walaupun ada juga fan mereka yang pria (kurang lebih sebesar 20% fan dari Westlife adalah pria). Beberapa kali Westlife pernah tampil di beberapa tempat komunitas gay. Pada tanggal 19 Agustus 2005 salah satu anggota band mereka, Mark Feehily, menyatakan dirinya seorang gay kepada publik serta keberadaannya menjalin hubungan dengan seorang mantan anggota grup musik V bernama Kevin McDaid.

[sunting] Diskografi

[sunting] Pranala luar

Peralatan pribadi

Band Profile

Pasha

Vokalis
Sigit Purnomo Syamsudin Said
TTL: Donggala, 27 November 1979
E-mail: pasha@unguband.com
Gabung dgn Ungu: November 1998
Sebelumnya: dengan band lain
Alat musik: Drum, Bass, Rhytm Guitar
Tinggi/berat badan: 173cm/60kg
Musikus favorit: Makki, Gesang
Warna favorit: Biru
Lulusan: ABA-ABI
Istri: Okky Agustina Sofyan
Anak: Kisya Alfaro Putra Sigit,
Shakinah Adeliaputri Napasha

Makki

Bassis
Makki Omar Parikesit
TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971
E-mail: makki@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 1996 (founder)
Sebelumnya: Harris Ioni,
Joint Session, Lovina,
Studio Sessions
Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys
Tinggi/berat badan: 173cm/80kg
Musikus favorit: Everyone @ Ungu,
Al Di Meola, Pastorius, Coltrane,
Django Reindhart
Warna favorit: Hitam
Lulusan: Indiana University, AS
Status: sudah menikah

Enda

Gitaris
Franco Medjaya Kusuma
TTL: Kudus, 4 Maret 1978
E-mail: enda@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: ngamen di band lain
Alat musik: Guitar dll
Tinggi/berat badan: 178cm/62kg
Musikus favorit: Joe Satriani,
Doel Sumbang
Warna favorit: Biru, Kuning
Lulusan: Univ. Sam Ratulangi
Istri: Eka Nilestari
Anak: Azara Leona Lucida

Onci

Gitaris
Arlonsy Miraldi
TTL: Palu, 2 Oktober 1981
E-mail: onci@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2003
Sebelumnya: Funky Kopral
Alat musik: Guitar
Warna favorit: Hitam

Rowman

Drummer
M. Nur Rohman
TTL: Jakarta, 9 Januari 1974
E-mail: rowman@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: band Garu

Band Profile

Pasha

Vokalis
Sigit Purnomo Syamsudin Said
TTL: Donggala, 27 November 1979
E-mail: pasha@unguband.com
Gabung dgn Ungu: November 1998
Sebelumnya: dengan band lain
Alat musik: Drum, Bass, Rhytm Guitar
Tinggi/berat badan: 173cm/60kg
Musikus favorit: Makki, Gesang
Warna favorit: Biru
Lulusan: ABA-ABI
Istri: Okky Agustina Sofyan
Anak: Kisya Alfaro Putra Sigit,
Shakinah Adeliaputri Napasha

Makki

Bassis
Makki Omar Parikesit
TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971
E-mail: makki@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 1996 (founder)
Sebelumnya: Harris Ioni,
Joint Session, Lovina,
Studio Sessions
Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys
Tinggi/berat badan: 173cm/80kg
Musikus favorit: Everyone @ Ungu,
Al Di Meola, Pastorius, Coltrane,
Django Reindhart
Warna favorit: Hitam
Lulusan: Indiana University, AS
Status: sudah menikah

Enda

Gitaris
Franco Medjaya Kusuma
TTL: Kudus, 4 Maret 1978
E-mail: enda@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: ngamen di band lain
Alat musik: Guitar dll
Tinggi/berat badan: 178cm/62kg
Musikus favorit: Joe Satriani,
Doel Sumbang
Warna favorit: Biru, Kuning
Lulusan: Univ. Sam Ratulangi
Istri: Eka Nilestari
Anak: Azara Leona Lucida

Onci

Gitaris
Arlonsy Miraldi
TTL: Palu, 2 Oktober 1981
E-mail: onci@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2003
Sebelumnya: Funky Kopral
Alat musik: Guitar
Warna favorit: Hitam

Rowman

Drummer
M. Nur Rohman
TTL: Jakarta, 9 Januari 1974
E-mail: rowman@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: band Garu

Selasa, 12 Januari 2010

Kisah Bung Tomo yang Belum Bergelar Pahlawan

Posted by: hujanderas on: 10 November, 2007

Dikutip dari www.myrmnews.com
Sabtu, 10 November 2007, 09:49:57 WIB

Jakarta, myRMnews. Nama Bung Tomo selalu disebut-sebut setiap Hari Pahlawan 10 November, termasuk pada peringatan hari ini. Tapi, tokoh yang dikenal dengan semboyan “rawe-rawe rantas malang-malang tuntas” itu hingga kini tidak diakui pemerintah sebagai pahlawan nasional.

Seperti tradisi menjelang peringatan Hari Pahlawan pada tahun-tahun sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin (9/11) juga mengumumkan pahlawan baru di Istana Negara. Namun, di antara empat nama yang disebutkan presiden, nama Bung Tomo kembali tak masuk dalam daftar.

Apa alasan pemerintah sehingga tidak kunjung memberikan gelar pahlawan nasional kepada pembakar semangat juang Arek-Arek Suroboyo pada pertempuran 10 November itu? Direktur Kepahlawanan, Kejuangan, dan Keperintisan Departemen Sosial Yusrizal mengakui bahwa pihaknya belum pernah mengusulkan nama Bung Tomo menjadi pahlawan nasional.

Alasannya, kata Yusrizal, ada persyaratan administrasi yang belum dipenuhi untuk mengusulkan Bung Tomo menjadi pahlawan nasional. Apa itu? “Bung Tomo belum diseminarkan di daerah,” tegas Yusrizal.

Seminar itu, lanjut Yusrizal, dilakukan untuk mengetahui, apakah ada pihak yang berkeberatan dengan pengangkatan Bung Tomo menjadi pahlawan nasional atau tidak. “Nanti kalau sudah diseminarkan, akan diteliti oleh Badan Penelitian Pahlawan Pusat,” jelasnya.

Sementara itu, dari empat pahlawan baru yang diumumkan SBY, tiga di antaranya merupakan jenderal. Mereka adalah Mayjen TNI (pur) dr Adnan Kapau Gani, pejuang dari Sumatera Selatan; Mayjen TNI (pur) Prof Dr Moestopo, pejuang dari Jawa Timur; dan Brigjen TNI (Anumerta) Ignatius Slamet Rijadi, pejuang asal Jawa Tengah. Seorang pahlawan nasional baru lainnya adalah Dr Ide Anak Agung Gde Agung, pejuang dan diplomat dari Bali.

Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso, kalau dibandingkan, sebenarnya nama Bung Tomo tak kalah besar dengan keempat pahlawan baru nasional tersebut. “Dosa besar SBY kalau tak menjadikan Bung Tomo sebagai pahlawan nasional,” ujarnya saat penyerahan penghargaan kepada Bung Tomo di markas PP GP Ansor kemarin.

Penghargaan bagi Bung Tomo diterima anaknya, Bambang Sulistomo. Priyo didaulat Ketua Umum GP Ansor Saifullah Yusuf untuk menyerahkan penghargaan kepahlawanan itu. Karena pemerintah tidak mau memberi gelar pahlawan nasional kepada Bung Tomo, Ansor mengambil inisiatif tersebut.

Menurut Priyo, seluruh rakyat pasti setuju bahwa Bung Tomo layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Peringatan Hari Pahlawan 10 November, kata Priyo, identik dengan ketokohan Bung Tomo. “Saya juga kaget karena sampai sekarang Bung Tomo belum jadi pahlawan. Saya mendesak Presiden SBY segera mengambil alih karena anak buahnya lalai,” tegas Priyo.

Saifullah Yusuf menambahkan, sangat tragis bangsa Indonesia yang setiap tahun memperingati hari pahlawan, ternyata, melupakan tokoh sentral pada hari bersejarah tersebut. “Ansor dan Golkar minta pemerintah segera mengangkat Bung Tomo sebagai pahlawan nasional,” kata Saiful. Dalam kesempatan itu, Saiful juga mengangkat Bambang Sulistomo sebagai anggota kehormatan GP Ansor.

Keluarga pemilik nama asli Sutomo itu memang tidak pernah mempermasalahkan status kepahlawanan Bung Tomo. “Kami tidak akan pernah memohon,” ujar Bambang. Istri Bung Tomo, Sulistyowati, 82, juga ikhlas. “Bagi ibu, yang lebih penting rakyat mengakui. Tidak perlu pengakuan pemerintah,” lanjut Bambang.

Menurut Bambang, saat masih hidup, Bung Tomo pernah mengkritik Soekarno dan Soeharto ketika keduanya menjadi presiden. Bung Tomo pernah terlibat adu mulut dengan Bung Karno. Setelah itu, istri Bung Tomo, yang juga sahabat Fatmawati, melarang Bung Tomo datang ke istana.

Saat Orde Baru, pria kelahiran 1920 itu pernah mengkritik Soeharto soal pemerataan pembangunan. Soeharto pun marah dan memenjarakan Bung Tomo. “Bapak juga memberi wasiat tidak mau dimakamkan di taman makam pahlawan. Mungkin ini yang membuat pemerintah tersinggung,” ungkap Bambang. Bung Tomo dimakamkan di pemakaman umum di Ngagel, Surabaya. jpnn